MUSRAN GUNUNGANYAR
Gununganyar. Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Soko untuk yang keempat kalinya menghadiri Musyawaran Ranting Nahdlatul Ulama se-Kecamatan Soko, hal ini terus dilakukan demi tuntasnya musran di 28 ranting, kata ketua Tanfidziyah Drs. K. Anwar, M.Pd.I, Ahad (17/6/2023).
“Kita bersama berkhidmat agar mendapar luberan berkah dari para masyayikh pendiri Nahdlatul Ulama, juga nantinya diakoni “diakui” menjadi santri mbah hasyim, panggilan “Hadratus Syaikh Mohammad Hasyim Asy’ari”, bagaimana perjuangan beliau-beliau dalam membela bangsa Indonesia yang kita cintai ini, dengan jargon yang sudah tidak asing lagi NKRI harga mati, terang K. Anwar.
Hadir dalam musran wakil rois syuriyah K. Ahmad Husni Mubarok, Katib K. M. Muchlis, S.Pd, wakil tanfidz K. Nurul Huda, S,Pd.I, sekretaris MWC Jumain, MA. dan wakil sekretaris Imam Muhtarom, SH
Musran langsung dipimpin sekretaris MWCNU Jumain, ia memulai musyawarah dengan memberi pertanyaan kepada musyawirin apakah laporan pertanggungjawaban pengurus ranting tadi diterima, semua yang hadir menerima laporan rinci dan detail yang disampaikan ketua ranting Ahmad Syaiku, S.Pd.I, dengan ketukan mike tiga kali maka pengurus lama (2018-2023) dinyatakan demisioner.
Pria yang pernah menjadi wakil 2 sekretaris MWCNU Soko ini kemudian menjelaskan aturan musyawarah ranting mulai dari pemilihan AHWA sampai pada pemilihan ketua tanfidziyah.
Dalam musyawarah mufakat untuk memilih rois syuriyah yakni, K. Sholihun, dan K. Ahmad Syaikhu dengan mufakat terpilih kembali untuk memimpin ranting NU Desa Gununanyar lima tahun ke depan yakni masa khidmat 2023-2028. (AA)
